Kasus penyalahgunaan narkoba dari tahun ke tahun
meningkat pesat. Salah satu contoh ada dua orang yang menyalahgunakan narkoba
sehingga mereka kecanduan, mereka adalah Parman dan Parmin. Parman tinggal di
desa Suka Rusuh dan Parmin tinggal di desa Suka Damai. Mereka adalah sepasang
sahabat yang sehati, masuk ke penjara pun bersama-sama. Mereka berjuang untuk
menghilangkan rasa kecanduan itu bersama-sama di penjara. Hingga akhirnya
mereka berhasil mengalahkan rasa kecanduan narkoba dan mereka bebas dari penjara.
Mantan pecandu narkotika itu telah
bertobat dan setelah terbebas dari penjara mereka bekerjasama dengan Polisi
untuk melakukan kampanye anti narkoba. Polisi memberi tugas pada mereka untuk
mengadakan seminar anti narkoba selama seminggu.
Polisi tersebut mengatakan kepada bekas
pecandu tersebut “keadaan ini sungguh sangat
memprihatinkan dan mengkhawatirkan, apalagi para pengguna narkoba sebagian
besar adalah generasi muda yang diharapkan menjadi pewaris dan pelurus
perjuangan bangsa di masa depan. Secara yuridis, instrumen hukum yang
mengaturnya baik berupa peraturan perundang-undangan maupun konvensi yang sudah
diratifikasi, sebenarnya sudah jauh dari cukup sebagai dasar pemberantasan dan
penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Tetapi dalam praktek penegakan hukumnya
masih terkesan tidak sungguh-sungguh, karena seringkali pelaku hanya dihukum
ringan atau malah dibebaskan begitu saja. Mengingat peredaran narkoba sekarang
ini sudah begitu merebak, maka upaya penanggulangannya tidak dapat semata-mata
dibebankan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum saja, tetapi merupakan
tugas dan tanggung jawab kita bersama
Parman dan Parmin bekerja keras agar
dapat membantu polisi dan pemerintah dalam hal penyalahgunaan narkoba. Setelah
seselasi menjalankan misi. masing-masing dari mereka dimintai laporan hasil
kerja mereka oleh polisi. Mereka bekerja dengan sangat baik sehingga dari
kepolisian maupun pemerintah berterima kasih kepada bekas pecandu narkoba
tersebut. Karena misinya berhasil.
Parman : "Lapor Pak, selama tugas 1 minggu, saya berhasil membawa 21 orang untuk bertobat dan tidak akan pakai narkoba lagi".
Polisi : "Bagus sekali. Bagaimana cara kamu membujuk orang untuk bertobat?"
Parman : "Dalam seminar, saya menggambar 2 buah lingkaran, satu lingkaran besar dan satu lingkaran kecil. Lalu saya jelaskan kepada para pecandu bahwa lingkaran besar menunjukkan otak kita sebelum pakai narkoba, sedangkan lingkaran kecil adalah gambar otak kita yang ciut akibat penggunaan narkoba. Para peserta ketakutan dan akhirnya mereka memilih untuk bertobat."
Polisi : "Wah bagus sekali cara kamu, lalu bagaimana Parmin? Apakah kamu berhasil juga?".
Parmin : "Ya Pak, selama seminggu ini saya berhasil menarik orang untuk bertobat sebanyak 1000 pecandu!"
Polisi : "Luar biasa, bagaimana caranya?"
Parmin : "Saya menggunakan cara yang sama dengan Parman Pak. Saya juga menggambar 2 lingkaran, satu yang besar dan satu yang kecil".
Polisi : "Lho lalu bagaimana kamu bisa menarik orang jauh lebih banyak untuk bertobat?"
Parmin : "Begini Pak, saya jelaskan kepada para pecandu bahwa lingkaran kecil itu adalah gambaran lubang pantat kita sebelum masuk penjara, dan lingkaran besar itu adalah lubang pantat kita setelah keluar penjara ....!. Dan bertobatlah mereka semua .!"
Parman : "Lapor Pak, selama tugas 1 minggu, saya berhasil membawa 21 orang untuk bertobat dan tidak akan pakai narkoba lagi".
Polisi : "Bagus sekali. Bagaimana cara kamu membujuk orang untuk bertobat?"
Parman : "Dalam seminar, saya menggambar 2 buah lingkaran, satu lingkaran besar dan satu lingkaran kecil. Lalu saya jelaskan kepada para pecandu bahwa lingkaran besar menunjukkan otak kita sebelum pakai narkoba, sedangkan lingkaran kecil adalah gambar otak kita yang ciut akibat penggunaan narkoba. Para peserta ketakutan dan akhirnya mereka memilih untuk bertobat."
Polisi : "Wah bagus sekali cara kamu, lalu bagaimana Parmin? Apakah kamu berhasil juga?".
Parmin : "Ya Pak, selama seminggu ini saya berhasil menarik orang untuk bertobat sebanyak 1000 pecandu!"
Polisi : "Luar biasa, bagaimana caranya?"
Parmin : "Saya menggunakan cara yang sama dengan Parman Pak. Saya juga menggambar 2 lingkaran, satu yang besar dan satu yang kecil".
Polisi : "Lho lalu bagaimana kamu bisa menarik orang jauh lebih banyak untuk bertobat?"
Parmin : "Begini Pak, saya jelaskan kepada para pecandu bahwa lingkaran kecil itu adalah gambaran lubang pantat kita sebelum masuk penjara, dan lingkaran besar itu adalah lubang pantat kita setelah keluar penjara ....!. Dan bertobatlah mereka semua .!"
Polisi
: “wahahaha….sangat unik dan lucu caramu menjelaskan kepada para pecandu itu.
Tapi kerjamu sungguh mengesankan.”
Parmin
: “itu memang tugas yang harus saya lakukan demi bangsa kita Pak. Tak perlu
berterima kasih. Seharusnya saya yang berterimakasih kepada bapak karena sudah
membuat saya kembali ke jalan yang benar dan telah mempercayakan tugas ini
kepada saya dan juga Parman.
Parman
: “yang dikatakan oleh Parmin benar pak. Bapak tak perlu berterima kasih, kami
yang harus berterima kasih.”
Polisi
: “yasudah sama-sama. Upaya
penanggulangan bahaya Narkoba tidak semata-mata tugas Pemerintah dan Kepolisian,
tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama pemerintah untuk bersatu
mencegah dan memberantas bahaya Narkoba. Masing-masing dapat berperan sesuai bidangnya
masing-masing, proporsional dan tidak melanggar rambu-rambu hukum. Mari kita
perangi narkoba, selamatkan saudara-saudara kita.”
Parman :
“Wah kata-kata bapak sungguh menyentuh hati saya.”
Polisi
: seharusnya memang begitu.
Akhirnya
Polisi menindak lanjuti para pecandu yang telah disadarkan oleh cara Parman dan
Parmin. Polisi sangat bangga kepada Parman dan Parmin sehingga Polisi
memberikan penghargaan toko baju agar mereka tidak menjadi pengangguran lagi.
Parman dan Parmin sangat senang dengan penghargaan itu. Mereka berjanji akan
bersungguh-sungguh menjalankan usaha mereka yang sekarang dan tidak akan
menjadi pecandu narkoba lagi.